Cara Menjaga dan Memelihara Lingkungan Alam di Sekitar Kita
Admin disperkimta | 19 Desember 2019 | 454592 kali
1) Tidak Membuang Sampah di Sungai
Membuang sampah di sungai dapat mengakibatkan aliran air yang ada di sungai menjadi terhambat, menjadi tersendat, aliran air tak lancar dan inilah yang menjadi salah satu pemicu timbulnya banjir, ikan-ikan yang mati dan tentunya merugikan manusia itu sendiri.
2) Tidak membakar sampah
Membakar sampah dapat melepaskan gas-gas yang menyebabkan kerusakan ozon. Mengatur jumlah atau posri sinar ultraviolet yang masuk ke permukaan Bumi, melindungi Bumi agar sinar ultraviolet tersebut tidak langsung mengenai permukaan Bumi, menyerap sinar ultraviolet, menjaga suhu di Bumi agar tetap stabil, melindungi permukaan Bumi dari benda- benda langit yang jatuh.
Produk baru yang dihasilkan dari bahan baku produk daur ulang ini bisa menghemat begitu banyak energi yang dikonsumsi pada proses produksi. Hal ini tentu berbeda dengan produk baru yang dibuat pertama kali dari bahan-bahan mentah yang masih baru, di mana jumlah energi yang dikonsumsi tentu jauh lebih tinggi.
4) Menggunakan Produk Daur Ulang
Daur ulang merupakan salah satu bentuk strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan juga pembuatan produk/material yang bekas pakai, serta komponen utama di dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga pada proses hirarki sampah 4R (Reduce, Reuse, Recycle, dan Replace).
Kegiatan ini dilakukan dengan memiliki manfaat agar mencegah terjadinya abrasi yang menyebabkan rumah masyarakat menjadi longosr dan hanyut ke sungai. Abrasi adalah proses pengikisan pantai yang dikarenakan tenaga gelombang laut dan arus laut yang memiliki sifat merusak. Biasanya, abrasi sering disebut juga dengan nama erosi pantai
6) Melarang Perburuan Liar
Perburuan liar merupakan suatu kegiatan pengambilan hewan dan tanaman liar secara ilegal yang bertentangan dengan peraturan konservasi serta manajemen kehidupan liar. Perburuan liar ini merupakan suatu tindak pelanggaran terhadap peraturan dan hukum perburuan.
Jl. Kebagusan raya No. 18, RT 01 RW 07, Pasar Minggu, Kota Administrasi Jakarta Selatan 12520, Indonesia
Mengurangi dan Memilah Sampah
Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), komposisi sampah di Indonesia menunjukkan tren yang perlu diperhatikan. Sampah sisa makanan menjadi jenis sampah terbanyak dengan persentase mencapai 41,9%.
Disusul oleh sampah plastik sebesar 18,7%, dan jenis sampah lainnya seperti kertas, karton, serta sampah tumbuhan juga memiliki kontribusi yang signifikan terhadap total sampah yang dihasilkan.
Data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLHK menunjukkan bahwa rumah tangga menyumbang sebesar 37,6% dari total sampah yang dihasilkan, diikuti oleh pasar tradisional dengan 16,6%, dan pusat perniagaan dengan 22,1%.
Hal ini menandakan perlunya peran aktif dari dari lingkup terkecil seperti rumah tangga, dalam mengurangi produksi sampah. Kita perlu mengurangi penggunaan barang-barang sekali pakai yang dapat menambah jumlah sampah baru.
Selain itu, sangat penting untuk memilah sampah berdasarkan jenisnya. Hal ini akan memudahkan pengelolaan sampah ke tahap selanjutnya. Kita dapat memisahkan sampah menggunakan jenis-jenis tempat sampah sebagai berikut:
Tempat Sampah Warna Hijau (Sampah Organik)
Tempat sampah berwarna hijau biasanya digunakan untuk membuang sampah organik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan alami yang mudah membusuk, seperti sisa makanan, daun kering, dan potongan-potongan tanaman. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos melalui proses pengomposan.
Tempat Sampah Warna Kuning (Sampah Anorganik)
Tempat sampah berwarna kuning diperuntukkan bagi sampah anorganik atau non-organik. Sampah ini terdiri dari bahan-bahan yang tidak dapat diurai secara alami, seperti plastik, styrofoam, kemasan makanan, dan botol. Meskipun sulit diurai, sampah anorganik dapat disalurkan ke bank sampah botol plastik atau diproses daur ulang sampah plastik.
Tempat Sampah Warna Biru (Sampah Kertas)
Tempat sampah berwarna biru digunakan khusus untuk memisahkan sampah kertas, seperti kardus, kertas bekas, buku, dan kertas lainnya. Dengan memilah sampah kertas, memungkinkan proses daur ulang kertas yang lebih efisien, membantu mengurangi penebangan pohon, dan menjaga lingkungan.
Tempat Sampah Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Tempat sampah khusus ini ditujukan untuk menyimpan sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3). Sampah B3 dapat berasal dari rumah tangga, industri, atau pertambangan. Contohnya adalah limbah medis, baterai bekas, dan cat berbahan kimia. Pengelolaan sampah B3 harus dilakukan dengan hati-hati karena dapat mencemari lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan.
Tempat Sampah Warna Abu-abu (Sampah Residu)
Jenis-jenis tempat sampah yaitu tempat sampah berwarna abu-abu yang umumnya digunakan untuk membuang sampah residu, yaitu sampah yang sulit untuk didaur ulang karena keterbatasan teknologi dan sumber daya alam. Sampah residu termasuk popok bekas, pecahan kaca, dan plastik multilayer.
Beberapa Contoh Kalimat Poster untuk Anjuran Menjaga Kebersihan
Poster adalah plakat atau imbauan yang dipasang di tempat umum. Biasanya, poster diaplikasikan dengan cara ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya. Dalam pengertian lain, poster adalah media pemberitahuan yang menyatakan suatu ide atau gagasan dan hal penting kepada banyak orang.
Poster juga dianggap sebagai bentuk karya seni hasil dari desain grafis yang mengandung teks, gambar, dan keduanya untuk memberikan pesan informasi kepada masyarakat luas. Poster umumnya ditempel pada media datar seperti dinding yang strategis dan mudah untuk dilihat oleh banyak orang. Namun, saat ini banyak juga poster yang digunakan dalam bentuk digital.
Meskipun dapat dipasang dalam media yang berbeda, fungsi poster fisik maupun poster digital tetaplah sama> Yakni untuk mengajak dan memotivasi banyak orang melalui tulisan dan gambar yang menarik.
Oleh karena itu, poster biasanya dipasang di tempat-tempat umum yang dinilai strategis dan dapat dilihat oleh banyak orang, seperti di mal, sekolah, kantor, pasar, dan tempat-tempat keramaian lainnya. Dengan begitu, pesan yang terdapat di dalam poster bisa tersampaikan dengan baik.
Salah satu cara agar poster dapat berfungsi dengan baik untuk memotivasi orang lain adalah dengan memilih kalimat ajakan yang tepat dan mudah dimengerti sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. Sebagai referensi, dilansir dari situs byjus.com, berikut ini beberapa contoh kalimat poster yang menarik untuk anjuran menjaga kebersihan kelas.
Selain memuat kalimat-kalimat yang menarik, poster juga biasanya memuat berbagai gambar dan hiasan yang membuat banyak orang tertarik untuk mengetahui isinya. Hal ini karena tujuan dari poster adalah untuk mengajak, membujuk, atau menghimbau masyarakat untuk melakukan sesuatu seperti yang terdapat di dalam poster.
Selain itu, poster juga bertujuan untuk memberikan informasi seputar pengetahuan atau mengajak seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam hal ini, poster menjaga kebersihan kelas yang dipajang di sekitar lingkungan sekolah sudah sepatutnya dapat memotivasi seluruh siswa untuk ikut bekerja sama dalam menjaga kebersihan lingkungan kelas.
Maka, ketika membuat poster ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu dari segi pemilihan topik yang sesuai, kalimat yang menarik, gambar dengan warna cerah yang menarik perhatian, serta media pemasangannya. Media pemasangan poster harus berada di tempat yang mudah dilihat dan dilalui oleh banyak orang sehingga pesan di dalam poster bisa tersampaikan dengan baik.
Poster banyak dipilih sebagai media promosi karena poster cenderung lebih murah dibandingkan dengan bentuk promosi lainnya, seperti radio atau televisi. Selain itu, poster juga banyak dipilih karena penempelan poster dapat disesuaikan dengan target pembaca sehingga pesan di dalam poster dapat tersampaikan dengan baik.
Beberapa contoh kalimat poster untuk anjuran menjaga kebersihan kelas di atas bisa jadi acuan atau referensi untuk membuat poster tema kebersihan di kelas. Pastikan untuk menggunakan kalimat yang menarik serta pelengkap gambar yang memiliki warna yang cerah agar banyak orang tertarik untuk membaca lebih jauh tentang isi di dalam poster. Semoga informasi ini bermanfaat ya, detikers.
21. "Kerapian dan kebersihan bukanlah fungsi dari seberapa kaya atau miskinmu, tetapi mentalitas dan prinsip." - Ikechukwu Izuakor
22. "Kebersihan lingkungan dimulai dengan keinginan setiap individu untuk menjadi bersih." - Lailah Gifty Akita
23. "Kebersihan adalah pola pikir. Kebiasaan positif yang membuat tubuh, pikiran, dan lingkungan bahagia, sehat, sederhana, rapi, dan menyenangkan." - Amit Ray
24. "Kebersihan adalah kebiasaan yang menjaga tubuh, pikiran, dan lingkungan tetap rapi, bersih, dan menyenangkan serta bebas dari kotoran dan benda-benda beracun." - Amit Ray
25. "Jika setiap komunitas membersihkan lingkungannya, negara akan bersih." - Lailah Gifty Akita
26. "Kebersihan memiliki pengaruh yang kuat terhadap kesehatan dan kelestarian tubuh." - W. Aspinwall
27. "Satu sampah yang kau buang ke tempatnya, akan menyelamatkan seluruh alam semesta."
28. "Kebersihan adalah tanda kalau kita memiliki perhatian lebih kepada kebaikan."
29. "Jagalah kebersihan di lingkunganmu sebagaima kau menjaga harta bendamu."
30. "Orang-orang yang beradab dan berilmu adalah mereka yang menjaga lingkungan supaya tetap bersih dan enak untuk ditinggali."
Menggunakan Produk Ramah Lingkungan
Menggunakan produk ramah lingkungan merupakan salah satu cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar yang dapat mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem. Menggunakan produk ramah lingkungan berarti mengurangi penggunaan sumber daya alam yang terbatas, serta mengurangi emisi gas rumah kaca yang berdampak pada perubahan iklim global.
Produk ramah lingkungan atau produk berkelanjutan didesain dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan sepanjang siklus hidupnya. Artinya, proses produksi, penggunaan, dan pembuangan produk tersebut tidak menyebabkan kerusakan yang signifikan pada lingkungan.
Contoh produk ramah lingkungan meliputi:
Produk Daur Ulang: Barang-barang seperti kertas daur ulang, kantong belanja yang dapat digunakan kembali, atau barang-barang dari bahan daur ulang seperti meja atau kursi plastik.
Produk Organik: Produk-produk yang dibuat dari bahan-bahan alami atau organik, misalnya pakaian dari bahan organik seperti katun organik atau linen, serta produk-produk perawatan pribadi yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
Produk Hemat Energi: Barang-barang elektronik dengan label energi hijau atau ramah lingkungan, seperti lampu LED atau perangkat elektronik hemat energi.
Produk Pengganti Plastik: Alternatif pengganti plastik, seperti wadah makanan dari stainless steel atau kaca, serta sedotan atau kemasan yang terbuat dari bahan-bahan ramah lingkungan.
Produk Ramah Air: Produk-produk yang mengurangi penggunaan air, misalnya peralatan mandi yang hemat air atau sistem irigasi yang efisien.
Dengan memilih produk ramah lingkungan, kita juga dapat memicu perubahan dalam perilaku konsumen secara lebih luas dan mendorong produsen untuk menghasilkan produk dengan dampak lingkungan yang lebih baik. Sehingga terbangun kesadaran untuk bertindak secara positif terhadap keberlanjutan lingkungan hidup.
Dinas Lingkungan Hidup merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang Lingkungan Hidup, bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sub urusan persampahan dan air limbah serta bidang Kehutanan
Cara Menjaga Kebersihan Lingkungan
Tidak Menimbun Barang
Menimbun barang yang tidak terpakai, seperti perabot lama, elektronik rusak, atau barang-barang lain yang sudah tidak digunakan lagi, dapat mengakibatkan sejumlah masalah lingkungan yang serius. Barang yang tidak dipakai bisa menjadi tempat tinggal bagi tikus, serangga, dan organisme lain yang membawa risiko kesehatan bagi manusia.
Menimbun barang yang tak terpakai juga dapat menyebabkan pencemaran tanah dan air. Sebagai contoh, barang-barang elektronik yang dibuang dengan sembarangan bisa mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat merusak lingkungan jika terlepas ke dalam tanah dan air. Limbah dari barang-barang tersebut juga dapat mencemari sumber air tanah dan sungai.
Selain dampak lingkungan, menimbun barang yang tidak terpakai juga memenuhi ruang di tempat pembuangan sampah. Yang pada akhirnya menjadi beban bagi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan sampah.
Salah satu solusinya adalah dengan mendaur ulang atau mendonasikan barang-barang yang masih layak pakai kepada yang membutuhkan. Dengan begitu, kita dapat membantu menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan.
Itulah 5 cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar yang dapat dilakukan. Tindakan-tindakan ini tidak hanya mendukung kebersihan dan keindahan lingkungan, tetapi juga membantu menjaga kesehatan masyarakat dan kelestarian ekosistem. Dengan menerapkan kebiasaan baik yang ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Menjaga kebersihan lingkungan kelas merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu, kamu mungkin akan sering menemukan himbauan atau kalimat poster yang menarik untuk anjuran menjaga kebersihan kelas.
Sebab, lingkungan kelas dan sekolah yang bersih tentunya akan membuat proses mengajar dan belajar menjadi lebih baik. Imbauan yang disampaikan dalam bentuk poster biasanya harus menarik dan ampuh untuk mengajak orang menjaga kebersihan. Hal ini karena banyak orang masih kurang memahami mengenai pentingnya menjaga lingkungan, terutama lingkungan sekolah dan kelas.
Namun, menulis kalimat untuk poster atau imbauan tidaklah mudah. Untuk mempermudah dalam menulis kalimat untuk poster, kamu bisa melihat dari contoh kalimat menjaga kebersihan yang telah ada dan menggunakannya sebagai bahan referensi. Berikut ini akan dirangkum beberapa contoh kalimat poster untuk anjuran kebersihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Membersihkan Saluran Air dan Lingkungan Sekitar
Membersihkan saluran air mencakup kegiatan pembersihan sungai, kali, selokan, dan parit dari sampah-sampah yang mengotorinya. Sampah-sampah seperti plastik, botol bekas, sampah organik, serta limbah industri yang tidak terkelola dengan baik dapat menyumbat saluran air dan menyebabkan banjir.
Selain untuk menjaga kebersihan, membersihkan saluran air juga untuk melindungi ekosistem air dan keanekaragaman hayati yang bergantung padanya. Pembersihan saluran air juga membantu menjaga kesehatan masyarakat dengan mencegah penyebaran penyakit yang dapat ditularkan melalui air yang tercemar.
Kita juga perlu berpartisipasi aktif dalam kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan. Masyarakat dapat bergotong royong untuk membersihkan lingkungan sekitar, termasuk saluran air, taman kota, dan area publik lainnya.
Kegiatan membersihkan lingkungan bersama-sama dapat membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menjalin hubungan sosial yang lebih erat di antara anggota masyarakat. Kerja bakti juga menjadi kesempatan untuk mengedukasi masyarakat tentang cara-cara yang benar dalam mengelola sampah dan menjaga kelestarian lingkungan.
Kebersihan Lingkungan
Cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar memegang peran krusial dalam menjaga kesehatan masyarakat. Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan RI, faktor lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap tingkat kesehatan masyarakat mencapai 40%, sedangkan faktor perilaku 30%, faktor pelayanan kesehatan 20%, dan faktor genetika (keturunan) 10%.
Ini menegaskan betapa pentingnya peran lingkungan dalam memengaruhi kesehatan. Lingkungan yang bersih, bebas polusi, dan terjaga akan memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap kesehatan individu dan populasi secara keseluruhan.
Ironisnya, ada ketidakseimbangan dalam pendekatan terhadap kesehatan masyarakat. Meskipun faktor lingkungan menjadi faktor utama dalam kesehatan, fokus utama masih banyak tertuju pada pelayanan kesehatan daripada menjaga kebersihan lingkungan.
Data menunjukkan bahwa sekitar 80% dari upaya kesehatan cenderung bersifat kuratif, sementara hanya sekitar 20% yang bersifat preventif. Hal ini mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk lebih menanggapi penyakit setelah mereka muncul, daripada melakukan langkah-langkah preventif seperti menjaga kebersihan lingkungan.
Perlu diperhatikan bahwa lingkungan yang kotor dan tidak terjaga dapat menjadi pemicu berbagai masalah kesehatan yang serius. Misalnya, aktivitas pembakaran sampah plastik yang umum terjadi di berbagai wilayah dapat menghasilkan polutan berbahaya seperti polivinil klorida (PVC).
Zat-zat berbahaya dan lingkungan yang kotor dapat meningkatkan risiko penyakit kanker, gangguan pernapasan, dan masalah kesehatan lainnya pada masyarakat yang terpapar. Oleh karena itu, menjaga kebersihan lingkungan bukan hanya untuk kepentingan estetika, tetapi juga merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan masyarakat.
Kementerian kesehatan RI menegaskan perlunya perubahan paradigma dari penanganan kesehatan yang bersifat kuratif menuju pencegahan. Masyarakat perlu disadarkan akan pentingnya peran setiap orang dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar sebagai langkah awal dalam mencegah berbagai penyakit.
Upaya pencegahan yang dimulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar dapat menjadi investasi jangka panjang bagi kesehatan dan kesejahteraan bersama. Berikut ini 5 cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar yang perlu kita jadikan kebiasaan sehari-hari.
Menggunakan Kembali dan Mendaur Ulang
Cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar yang bisa kita lakukan di antaranya dengan menggunakan kembali (reuse) dan mendaur ulang (recycle) sampah. Penggunaan kembali mengacu pada kegiatan memanfaatkan kembali barang-barang yang masih dapat digunakan, seperti menggunakan kembali botol plastik bekas sebagai pot tanaman atau sebagai alat penyimpanan.
Sementara itu, kita juga dapat mendaur ulang sampah menjadi barang yang lebih bermanfaat. Misalnya, daur ulang sampah plastik yang merupakan proses penting untuk mengubah sampah plastik menjadi produk baru yang memiliki nilai ekonomi atau kegunaan yang bermanfaat.
Salah satu inisiatif yang semakin dikenal adalah bank sampah botol plastik, di mana masyarakat dapat menukarkan botol plastik yang tidak terpakai dengan imbalan atau insentif tertentu. Melalui cara ini, sampah plastik dapat diubah menjadi produk baru yang berguna, sehingga mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan.